Program Makan Siang Gratis Butuh 48 Ribu Dapur
Program makan siang gratis diklaim Fraksi Partai Gerindra akan menyerap 2,4 juta tenaga kerja harian
JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Sodik Mudjahid mengungkapkan, program makan siang gratis nantinya akan membutuhkan sebanyak 48 ribu dapur di seluruh Indonesia.
Dari 48 ribu dapur itu, masing-masing memerlukan 50 tenaga kerja per hari. Jadi totalnya akan ada 2,4 juta tenaga kerja harian yang akan diserap dari program makan siang gratis ini.
“Maka program ini tidak hanya berkaitan dengan makanan, gizi dan pendidikan, tapi juga tenaga kerja,” ujar Sodik dalam rapat bersama Kemendikbudristek di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3).
Ia menambahkan, selain menyerap tenaga kerja untuk operasional pembuatan dan pembagian makan siang gratis, program ini pun mampu menghidupkan penjual sayur dan daging di pasar. Harapannya, akan ada perputaran ekonomi di tingkat bawah dan menengah.
“Jadi ekonomi kecil pun bisa hidup kalau kita beli kangkung, wortel dan dagingnya dari mereka,” ucap dia.
Program makan siang gratis pun, lanjut Sodik, diyakini akan membangun karakter siswa. Lantaran ada pendidikan karakter yang dibentuk dari kegiatan makan siang.
Misalnya, ajaran cuci tangan, doa sebelum dan setelah makan, duduk saat makan, pelajaran cuci tangan, pendidikan berbagi dan kebiasaan-kebiasaan kecil lainnya.
“Itu pendidikan luar biasa agar jd kebiasaan dan membentuk karakter kuat nantinya bagi para anak. Ini kalau bahas di luar gizi loh ya,” imbuhnya.
Untuk itu, Sodik meminta publik tidak hanya melihat program makan siang ini dari luarnya saja. Ada banyak hal positif lainnya, dari pembukaan lapangan kerja, memajukan ekonomi pasar sampai adanya pendidikan karakter bagi anak.
“Bagaimana bisa menyerap pelajaran jika belum makan? Survei kami menyebut ada 40% siswa yang tidak pernah sarapan. Kalau ada makan siang gratis, harapannya mereka bisa sarapan,” tutur Sodik.
Diketahui, makan siang gratis ini merupakan program pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kabarnya program ini sudah dibahas pemerintah dan dimasukan ke dalam rancangan APBN 2025.
Komentar